Jumat, 14 November 2008

TANAM 12 RIBU POHON


Bupati Madiun bersama Wakil Bupati

MADIUN. Kegiatan penanaman pohon adalaj sebagai aksi nyata penyelamatan hutan dan sumber air. Pemerintah Kabupaten Madiun bersama Perhutani KPH Madiun telah menyelenggarakan Pencanangan Pembuatan Hutan Untuk Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) yang berlokasi Sendang Lawe Desa Ketandan Kec. Dagangan di areal Petak 82 RPH Sareng KPH Madiun, Kamis (13/11).

Dengqan lahan seluas 4,5 ha ini telah disiapkan 12.200 bibit bermacam-macam diantaranya jenis tanaman kayu cepat tumbuh (fast Growing) seperti sengon, trembesi dan gamelina. Serta jenis tanaman buah durian, nangka, blimbing, sukun, mlinjo, mangga dll.

”Ini dilakukan untuk penyelamatan sumber air Sendang Lawe yang selalu memancarkan air jernih sepanjang tahun dan dapat diminum,” kata H. Muhtarom Bupati madiun. Disamping itu diharapkan kawasan sendang lawe juga dapat dikembangkan untuk arena out bond, camping dan desa wisata. Hingga dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar. [dio]

Kerusakan DAS Meningkat

MADIUN. Dengan datangnya musim hujan ini dan antisipasi bencana alam. Ini dikarenakan sudah sering terjadinya bencana alam baik tanah longsor maupun banjir. Untuk itu Pemkab Madiun mengajak dunia usaha dan masyarakat serta penegakan hukum untuk mengembalikan keseimbangan siklus higralogi pada Daerah Ailran Sungai ( DAS ). Sehingga keandalan sumber-sumber air baik kuantitas maupun kualitas hingga masih dapat terkendali.

Seperti yang disampaikan Wakil Bupati Madiun H. Iswanto saat (10/11) membuka Sosialisasi Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air ( GN-KPA ). Bahwa sumber daya air merupakan kebutuhan vital dan faktor penting dalam lingkungan hidup. Maka masalah kritis yang perlu diselamatkan sehingga menjadi hal yang mutlak untuk melaksanakan langkah-langkah penyelamatan sumber daya air.

”Kejadian banjir, tanah longsor dan kekeringan serta pencemaran kualitas air beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan, ini merupakan indikasi telah terjadi gangguan pada daerah aliran sungai,” tegas H. Iswanto.

Dan ini bisa disebabkan karena pertumbuhan penduduk atau penciutan area dan kerusakan hutan. Serta kerusakan lahan Daerah Aliran Sungai yang semakin meningkat. Sehingga menimbulkan bahaya banjir, tanah longsor, sedimentasi, dan kekeringan hingga membuat kualitas air semakin merosot akibat pencemaran limbag padat.

Dikatakan pula, bahwa kurangnya kemitraan antar sektor pembangunan antara pemerintah dan dunia usaha serta antar pemerintah dan mayarakat yang mengakibatkan menurunnya kualitas dan manfaat sumber daya air. Untuk itu Pemkab. Madiun berupaya untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya air. Yang diantaranya melalui pembangunan waduk kedungbrubus dan rencana pembangunan waduk kresek hingga dikharapkan mampu menampung kelebihan air. Dan juga bisa memenuhi kebutuhan air irigasi pada musim kemarau serta menekan penurunan permukaan air tanah. [dio]

56 MOTOR UNTUK PLKB

MADIUN. Untuk mendukung kelancaran tugas dilapangan bagi para penyuluh keluarga berencana. Bupati Madiun H. Muhtarom, menyerahkan 56 kendaraan operasional dinas untuk para koordinator PLKB dan Petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PPLKB ).

Dengan diserahkannya kendaraan (sepeda motor) tersebut, Bupati berharap kepada petugas penyuluh keluarga berencana mampu menjalankan program untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Selanjutnya juga dikatakan, bahwa pembangunan ekonomi tidak akan banyak berarti apabila laju pertumbuhan penduduk juga tidak terkendali. Baik itu disebabkan olah adanya kelahiran, kematian maupun perpindahan penduduk. Oleh karena itu seluruh komponen dapat bekerjasama untuk saling bersinergi sehingga kedepan di Kab. Madiun pertumbuhan penduduk dapat seimbang.

“Dulu kita sering dengar bahwa banyak anak banyak rejeki, tetapi untuk sekarang sudah tidak tepat lagi," kata H. Muhtarom. Justru dengan banyak anak akan menimbulkanh banyak persoalan. Baik menyangkut biaya kehidupan, pendidikan maupun dengan kebutuhan sehari-harinya.

Dan sekarang masyarakat sendiri sudah sadar akan pentingnya keluarga berencana, karena dengan program keluarga yang direncanakan justru memudahkan masyarakat untuk mengatur perekonomian dalam rumah tangga,” tambah Bupati Madiun.

Untuk itu perlunya program keluarga berencana dijadikan sebagai program prioritas dalam pembangunan daerah serta diperhatikannya keluarga miskin yang rentan memiliki angka kelahiran tinggi. [dio]


INFO KERJA