Minggu, 14 Juni 2009

Pemkab Madiun Dinilai Kurang Greget

Terkait Pengembangan Kota Caruban

MADIUN. Dalam rapat paripurna DPRD Kabupaten Madiun pembahasan perubahan anggaran keuangan (PAK). Para wakil rakyat mendesak Pemkab Madiun untuk mempercepat pelaksanaan pengembangan Kota Caruban sebagai Ibukota Kabupaten. Dengan diawali penambahan sarana prasarana fisik maupun non fisik di Kota Caruban. Diantaranya pembangunan pasar caruban agar segera direalisasikan setelah pasca kebakaran beberapa tahun lalu.

Karena ini dianggap sebagai salah satu penunjang penataan kota caruban yang diproyeksikan sebagai Ibukota Kabupaten Madiun. Disamping itu, juga diharapkan dalam pembangunan pasar ini dapat melibatkan para pedagang pasar. Baik mengenai relokasi maupun revitalisasi sejak proses perencanaan sampai dengan pelaksanaannya.

Selain itu semua fraksi juga menyoroti dengan belum adanya kegiatan fisik pembangunan atau pemindahan perkantoran. Bahkan Pemkab Madiun dinilai masih belum ada greget ataupun tindakan nyata dalam pengupayakan pemindahan Ibukota Kabupaten ini. Sehingga pewujudan agenda ini hanya sekedar retorika tanpa ada keseriusan dalam pelaksanaan.

Karena hingga saat ini belum ada langkah-langkah yang riil diwilayah tersebut. Maka dalam penyusunan APBD 2010 nanti, Dewan akan memasukan agenda ini untuk dapat dilalukan pembahasan. Agar dalam pembangunan untuk pengembangan kota Caruban dapat segera terwujud.

Selain mengenai pembangunan Kota Caruban, dalam pembahasan PAK ini juga dipertanyakan beberapa hal. Diantaranya mekanisme ataupun penetapan besarnya perubahan anggaran yang sudah dijalankan dilingkup eksekutif. Dipertanyakan apa dasar pertimbangan yang digunakan untuk melakukan perubahan anggaran tersebut.

Disamping itu, dengan kenaikan gaji PNS sebesar 15 persen diharapkan tidak memangkas anggaran alokasi pos lain. Termasuk pos-pos yang bersentuhan langsung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Juga diharapkan pada 2010, untuk sektor proyek fisik tidak ada pemangkasan anggaran. Sehingga proyek fisik tetap dapat berjalan dengan optimal. [dio]

Madiun Digelontor DAK Sebesar 22 Milyar

MADIUN. Setiap tahun anggaran pendidikan di Kabupaten Madiun selalu ada peningkatan. Apalagi dalam beberapa tahun ini meningkat tajam. Selain adanya kenaikan gaji guru juga dikarenakan peningkatan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK). Seperti pada tahun ini, kenaikan DAK mencapai 10 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 20,5 milyar. Pada 2009, Kabupaten Madiun mendapat DAK sebesar Rp. 22,297 milyar yang dialokasikan untuk 255 sekolah yang terdiri dari 318 ruang. Sehingga setiap perbaikan masing-masing ruang mendapatkan sekisar Rp. 70 juta.

Dalam petunjuk pelaksanaannya, bahwa progran ini tidak hanya terpaku pada perbaikan dalam satu ruangan. Bilamana dalam pelaksanaan perbaikan ruangan masih menyisakan anggaran, maka dapat dikembangkan pada yang lain. Seperti yang disampaikan Nur Arif staf Subdin TK/SD Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun “Sehingga ini bisa dikembangkan ke pembangunan yang lain, seperti WC atau ruang perpustakan,” ujar Nur Arif pada Radar Minggu. Sedangkan untuk penetapan RAB (rencana anggaran belanja) masih dalam proses.

“Setelah pelaksanaan ini, maka kerusakan sekolah tinggal 25 persen yang belum tersentuh. Dan saat ini sudah dalam pengajuan.” Jelas Nur Arif. Sehingga diharapkan dari 452 lembaga pendidikan yang ada maka pada tahun depan sudah dapat tuntas, tambahnya. Tujuan perbaikan dalm rangka memperlancar proses belaja mengajar untuk peningkatan mutu pendidikan. Hanya saja dunia pendidikan di kabupaten ini, sempat tertindih dengan adanya unas ulang atau unas pengganti di SMAN 1 Wungu. [uka/dio]


INFO KERJA