Jumat, 05 Maret 2010

Madiun Kembangkan Padi Varietas Unggul


H. Muhtarom Bupati Madiun bersama Y. Ristu Nugroho Ketua DPRD Kab. Madiun

MADIUN. Saat ini Pemerintah Kabupaten Madiun sedang gencar mengembangkan padi hibrida berkualitas. Untuk mencari varietas unggul dan tahan penyakit yang menguntung para petani.

Dari total lahan 70 ribu hektare yang ada, yang telah disiapkan untuk jenis ini ada 3 ribu hektare.“Lahan untuk padi hibrida akan terus kita tambah,” jelas Bupati Madiun Muhtarom, Rabu (24/2). Ini disampaikan usai panen raya padi hibrida di Desa Kenongoreja, Pilangkenceng.

Padi hibrida mempunyai beberapa keunggulan dengan masa panen lebih singkat, hanya 90 hari atau sekitar tiga bulan. Dengan hasil panennya bisa mencapai 12 sampai 15 ton per hektare. Sedangkan untuk padi jenis lain, masa tanamnya lebih dari 105 hari. Dan produktivitasnya hanya mencapai 7,5 ton per hektare.

“Ternyata disini hasilnya cukup baik dan perlu dikembangkan di wilayah lainnya.” Kata Muhtarom. Juga disampaikan, saat ini Bulog Divre IV Madiun siap menampung semua gabah petani dari segala jenis varietas dengan harga yang sama.

Bahkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk 2010 sudah turun melalui Inpres nomor 7 Tahun 2009. Gabah petani akan dibeli Rp. 2.640 kering sawah atau dengan kadar air 25 persen dan kandungan kotorannya 10 persen.

Selain itu, Bupati Madiun mengharap para petani lebih banyak menggunakan pupuk organik dan mengurangi pupuk kimia. “Disamping itu juga perlunya variasi penanaman, jangan padi terus menerus.” Kata Muhtarom. Ditegaskan pula, agar lahan diberikan kelonggaran kering untuk memulihkan unsur tanahnya.

Sementara dalam waktu yang sama juga telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman pembelian gabah/beras antara Pemkab Madiun dan Bulog Divre IV Madiun. Ini dilakukan untuk mengendalikan harga gabah maupun beras agar stabil saat terjadi panen raya. [dio]

Tidak ada komentar:



INFO KERJA