Sabtu, 26 Juli 2008

Djunaedi Diarak Bendi

Djunaedi beserta istri diarak pakai bendi yang ditarik kepala Satker


“Kami sangat berat melepas beliau, karena selama memimpin pemerintahan bapak Djunaedi sangat baik dan bijaksana,” aku Martinha staf subdin humas Kabupaten Madiun.

MADIUN - Jumat (25/7) ada peristiwa yang menarik dan haru dan ini akan menjadi sejarah sendiri bagi masyarakat Kabupaten Madiun. Kejadian ini saat pelepasan Djunaedi Mahendra yang telah menjabat Bupati Madiun selama sepuluh tahun ini dengan isak tangis.

Bahkan Djunaedi diarak dengan menggunakan bendi dan ditarik ramai-ramai oleh Kepala Satker (Satuan Kerja-Red) dari pendopo Muda Graha ke alon-alon. Setelah tiba dialon-alon, Djunaedi diterbangkan dengan pesawat heli. Acara ini dihadiri oleh jajaran Muspida, DPRD , pimpinan Satker dan tokoh agama maupun masyarakat.

Dalam kata pamitannya, H. Djunaedi Mahendra mengatakan, selama 10 tahun menjabat sebagai Bupati Madiun yang bersamaan dengan bergulirnya era reformasi pada tahun 1998 untuk mencari bentuk bangsa Indonesia yang baik dan bahkan sampai sekarang juga belum selesai. “Diharapkan apa yang dihasilkan dari reformasi nantinya dapat sesuai dengan aspirasi masyarakat dan dapat membawa masyarakat Kab. Madiun yang adil dan makmur,” harap Djunaedi.

Rasa nyaman yang dirasakan selama menjabat Bupati Madiun ini berkat dukungan dan partisipasi dari semua pihak sehingga segala persoalan dapat diselesaikan dengan baik secara bertahap. Namun demikian, Djunaedi juga mengakui, bahwa selama menjabat Bupati Madiun masih ada kekurangan yang belum diselesaikan dan untuk itu beliau mengharap kepada Bupati Madiun yang baru H. Muhtarom, DPRD dan jajaran Pemkab Madiun untuk dapat menyempurnakan. Selanjutnya Djunaedi akan mengawali tugas barunya di Pemerintah Prop. Jawa Timur.

Bupati Madiun H. Muhtarom dalam sambutannya mengatakan, bahwa selama lima tahun mendampingi H. Djunaedi Mahendra, banyak belajar dan menyampaiakan terimakasih atas bimbingannya. [dio]

Tidak ada komentar:



INFO KERJA