Jumat, 14 November 2008

Kerusakan DAS Meningkat

MADIUN. Dengan datangnya musim hujan ini dan antisipasi bencana alam. Ini dikarenakan sudah sering terjadinya bencana alam baik tanah longsor maupun banjir. Untuk itu Pemkab Madiun mengajak dunia usaha dan masyarakat serta penegakan hukum untuk mengembalikan keseimbangan siklus higralogi pada Daerah Ailran Sungai ( DAS ). Sehingga keandalan sumber-sumber air baik kuantitas maupun kualitas hingga masih dapat terkendali.

Seperti yang disampaikan Wakil Bupati Madiun H. Iswanto saat (10/11) membuka Sosialisasi Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air ( GN-KPA ). Bahwa sumber daya air merupakan kebutuhan vital dan faktor penting dalam lingkungan hidup. Maka masalah kritis yang perlu diselamatkan sehingga menjadi hal yang mutlak untuk melaksanakan langkah-langkah penyelamatan sumber daya air.

”Kejadian banjir, tanah longsor dan kekeringan serta pencemaran kualitas air beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan, ini merupakan indikasi telah terjadi gangguan pada daerah aliran sungai,” tegas H. Iswanto.

Dan ini bisa disebabkan karena pertumbuhan penduduk atau penciutan area dan kerusakan hutan. Serta kerusakan lahan Daerah Aliran Sungai yang semakin meningkat. Sehingga menimbulkan bahaya banjir, tanah longsor, sedimentasi, dan kekeringan hingga membuat kualitas air semakin merosot akibat pencemaran limbag padat.

Dikatakan pula, bahwa kurangnya kemitraan antar sektor pembangunan antara pemerintah dan dunia usaha serta antar pemerintah dan mayarakat yang mengakibatkan menurunnya kualitas dan manfaat sumber daya air. Untuk itu Pemkab. Madiun berupaya untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya air. Yang diantaranya melalui pembangunan waduk kedungbrubus dan rencana pembangunan waduk kresek hingga dikharapkan mampu menampung kelebihan air. Dan juga bisa memenuhi kebutuhan air irigasi pada musim kemarau serta menekan penurunan permukaan air tanah. [dio]

Tidak ada komentar:



INFO KERJA