Rabu, 13 Mei 2009

Sekolah Gratis Tidak Kurangi Mutu


Bupati Madiun H. Muhtarom saat meninjau stand pameran yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun dalam rangka Hardiknas di Stadion Pangeran Timoer Caruban, Madiun.


MADIUN. Seperti yang disampaikan Menteri Pendidikan Bambang Sudibyo, bahwa pemerintah untuk tahun ini sudah menerapkan sekolah gratis. Adapun sekolah gratis ini ditopang dengan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) dari sharing pemerintah pusat, provinsi dan daerah. Apalagi sesuai amanat dari UU bahwa pendidikan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat, daerah dan masyarakat.

Hanya saja yang disiapkan untuk program ini baru untuk jenjang SD/MI dan SMP/MTs. Sedangkan untuk SMA sederajat belum masuk dalam program tersebut, tetapi tetap mendapatkan bantuan dengan bentuk BKM. Secara bertahap, untuk tahun selanjutnya anak siswa SMA juga akan menikmati sekolah gratis.

Seperti yang disampaikan Sumardi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, penerimaan BOS tiap tahunnya selalu meningkat. Sehingga diharapkan jangan sampai ada anak kesulitan sekolah hanya karena biaya. “Yang menjadi perhatian khusus Dinas, saat ini jangan sampai ada anak tidak sekolah hanya karena tidak ada biaya,” tutur Sumardi pada wartawan.

Untuk itu pendataan bagi keluarga miskin (gakin-Red) yang mempunyai anak sekolah dilakukan secara teliti agar tidak terlewatkan. Kab. Madiun untuk tahun ini, SD menerima BOS sebesar Rp. 13,7 miliar lebih, sedangkan SMP sekisar Rp. 7,6 miliar. Dengan jumlah murid SD sekitar 52.249 siswa dan SMP 21.600 siswa. Dalam pengawasannya, selain pengawas yang ada juga diperdayakan komite sekolah dan lembaga masyarakat, imbuh Sumardi.

Juga disampaikan, adanya program tersebut diharapkan tidak sampai menurunkan mutu pendidikan. “Dengan sekolah gratis jangan sampai ada penurunan mutu atau kualitas pendidikan, tetapi lebih untuk memacu dalam peningkatan pendidikan” tegasnya. Bahkan dengan ini, diharapkan setiap sekolah mampu untuk mengembangkan diri.

Dengan memberikan metode baru yang mudah ditangkap siswa untuk meningkatkan potensi siswa. Ini dimulai dari pembekalan pada guru agar dapat menerapkan pelayanan pendidikan yang baik. Sehingga dengan demikian, diharapkan setiap lembaga pendidikan yang ada, dapat bersaing untuk menjadi sekolah bertaraf SSN bahkan ke SBI.

Tak kalah penting peran dalam peningkatan pendidikan adalah dengan mutu guru sebagai pelayan pendidkan itu sendiri. Maka guru diberi motivasi untuk peningkatanpembelajaran yang lebih baik dengan metode-metode baru. Dengan indikasi banyaknya guru yang memiliki standart lolos sertifikasi. Dan sampai sekarang di Kabupaten Madiun sudah ada 2.353 guru yang mempunyai sertifikat. Sedangkan utnuk tahun ini, yang diajukan sertifikasi dari PNS sekitar 1.343 orang dan dari non PNS 128 orang.

Dengan begitu, diharapkan prestasi siswa bisa meningkat dengan nilai naik. Pada tahun ini, indek rata-rata kabupaten untuk SMP 6,5 dan SMA 7,4. Agar nilai dap lebih meningkat, sekolah dapat memberikan pembelajaran tambahan dengan kelompok ataupub induvidual. “Dan kami mengharap jangan sampai ada siswa yang punya potensi tarhambat karena keadaan sekolah maupun guru yang minim,” jelas Sumardi yang juga Ketua PGRI.

Sedangkan dalam Hardiknas, Dinas Pendidikan Kabupaten menggelar pameran produk pendidikan. Yang diikuti 45 peserta, baik dari SMP, SMA maupun UPT. “Dalam pameran ini, sekolah yang bagus cenderung menyuguhkan produk yang bagus pula,” kata Sumardi. Juga tarian kolosal yang ditampilkan seribu murid PAUD/TK dengan sebutan tarian semut sewu. Yang artinya diharapkan para siswa nantinya seperti semut (serangga-red) sebagai pekerja keras, punya rasa gotong royong tinggi dan tidak pernah bertengkar antar teman. [dio]

Tidak ada komentar:



INFO KERJA