Selasa, 21 Juli 2009

Korban Mutilasi Diduga Seorang Mahasiswi Jombang

MADIUN. Penyelidik Polwil Madiun mengenai kasus mutilasi mulai ada titik terang, dan kini pihak penyidik sudah mengantongi identitas korban. Selanjutnya untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan sadis ini, polisi terus mengembangkan penyelidikan dengan meminta keterangan dari beberapa saksi termasuk rekan korban serta mengumpulkan barang bukti.

Kapolwil Madiun, Kombes Achmadi mengatakan, sudah ada pihak keluarga yang mengaku kehilangan salah satu anggota keluarga. Mereka datang ke Polwil Madiun untuk mencocokkan ciri fisik yang dimiliki korban dan barang bukti yang ada yakni berupa sabuk, bra, dan bros. Dari keterangan mereka diketahui kalau korban adalah anggota keluarganya yang hilang dengan kecocokan barang bukti yang ada pada korban.

Dari penyelidikan dan keterangan dari sebuah keluarga yang melapor atas kehilangan anggota keluarganya. Dan dari barang bukti yang ada pada korban diakui keluarga tersebut cocok dengan yang dimiliki. Polisi menduga, sembilan potongan tubuh yang ditemukan di Magetan dan Jogjakarta itu Ayu Wulandari (21). Asal Dusun Ngrayung Desa Kepuhrejo, Kec Duku, Kab Jombang. Korban yang masih tercatat sebagai mahasiswi semester dua di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) di Jombang.

Selama satu bulan, korban menjalani program praktik kerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Hardjono, Ponorogo. Namun, baru dua minggu dia menjalani praktik kerja sebagai perawat di rumah sakit itu. Lalu dia dilaporkan hilang dan diduga kuat menjadi korban pembunuhan yang disertai mutilasi ini.

Kombespol Achmadi menjelaskan, dari hasil pencocokkan tulang bagian tubuh terpotong yang ditemukan di Yogyakarta dengan bagian tubuh yang ditemukan di Sarangan, Magetan, ada kecocokan dan merupakan satu kesatuan. “Dari pemeriksaan fisik, sidik jari korban dan surat keterangan lulus yang kami dapatkan, kami sudah mengetahui identitas korban. Selanjutnya, kami akan terus mengembangkan penyelidikan dan untuk segera menangkap pelakunya,” ujar Kapolwil kepada wartawan (17/7) di Mapolwil Madiun.

Saat ini, dari hasil identifikasi secara fisik memang sudah diketahui identitas korban. Meski begitu, pihak kepolisian masih akan menunggu hasil pemeriksaan forensik yang saat ini masih dilakukan di laboratorium. “Kami akan bekerja secara prosedural, teliti dan tidak tergesa gesa. Jadi, untuk perkembangan penyelidikan lebih lanjut, tunggu saja hasilnya,” jelas Kapolwil.

Pada bagian lain, pihak penyelidik Polwil Madiun kemarin secara intensif memeriksa dan meminta keterangan tiga orang saksi rekan korban yakni Abdul Latif, asal Kepanjen, Malang, dan dua saksi lainnya yakni Ninda dan Nuri. Dan dari penyelidikan sementara, Abdul Latif, diduga kuat memiliki hubungan dekat dengan korban. Sedangkan, dua saksi lainnya yakni Ninda dan Nuri, hanya sebagai teman korban yang sama sama praktik di RSUD dr Hardjono, Ponorogo.

Pemeriksaan terhadap Abdul Latif di Ruang Subbag Reskrim Polwil Madiun berlangsung mulai pukul 10.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Namun, hingga kemarin, polisi belum menetapkan seorang pun tersangka dalam kasus ini. [dio]

Tidak ada komentar:



INFO KERJA