Jumat, 22 Januari 2010

SBY BANTAH ISU PERGANTIAN MENKEU


Presiden SBY didampingi Gubernur Jatim Soekarwo, Mendagri Gamawan Fauzi, Ketua Umum Apkasi Sujono saat akan membuka rakernas di Pendopo Muda Graha Kabupaten Madiun.


MADIUN. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Selasa (19/1) berkenan membuka Rakernas Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) ke VI yang bertempat di Pendopo Muda Graha Kab. Madiun. Ini kunjungan SBY hari yang kedua, yang sebelumnya, Senin (18/1) melakukan penanaman pohon dan menebar benih ikan di Waduk Bening, Saradan, Kab. Madiun.

Dalam kesempatan ini, SBY menyampaikan, sangat prihatin dengan kondisi bangsa belakangan ini. Dengan munculnya beragam isu yang kurang baik dan cenderung mengadu domba. “Saya sangat prihatin, secara tiba-tiba kondisi politik di negeri ini terasa aneh dan cenderung tidak sehat,” jelas SBY dihadapan ratusan peserta Rakernas Apkasi. Munculnya kembali intrik politik yang bisa dikatakan sebagai politik pecah belah dan adu domba atau bahkan politik fitnah.

Presiden juga menyampaikan, pada saat ini ada isu penggantian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dengan tegas SBY membantah kebenaran isu tersebut, dan menganggap isu ini sebagai politik intrik untuk memecah belah. Ini diterima presiden dari Jakarta setelah konsolidasi Senin (18/1) malam selepas salat Isya di Madiun.

Bahkan isu SBY akan mengganti Menkeu, juga sudah beredar ke pasar modal bahkan ke luar negeri. Sehingga berimbas pada pelaku pasar dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar. “Ini merupakan politik fiksi, yang artinya tidak ada menjadi ada,” katanya.

Tidak dijelaskan dari pihak mana yang melakukan, hanya disampaikan bilamana saat ini ada yang berusaha mengadu domba antara Menkeu dengan Presiden. Bahkan muncul spekulasi kalau presiden bakal mengganti Menkeu dengan inisial AA. “Saya tidak tahu siapa AA ini, dan juga disebutkan sumber katanya dari Partai Golkar. Itu sungguh luar biasa, mau mengadu saya dengan ketua umum Golkar Ical,” tandas SBY dan yang maksud Ical (Abu Rizal Bakrie, Red).

“Menurut saya ini kreatif sekali, tapi buruk dan tidak membawa kebaikan bagi masyarakat,” tambahnya. Maka presiden meminta kepada bupati se-Indonesia yang setiap hari langsung berhubungan dengan masyarakat. Agar bersama menyelamatkan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. “Dan jangan sampai masyarakat menjadi terombang-ambing. Harapan saya agar semua komponen bangsa dapat menjaga demokrasi serta berparisipasi dalam politik yang baik,” tegas Presiden.

Selain itu juga ditegaskan, agar semua bupati/walikota agar dapat melaksanakan tujuh intruksinya. Dari tujuh program tersebut, diantaranya setaip daerah agar berupaya menanggulangi angka kemiskinan, menanggulangi pengangguran, meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Termasuk peningkatan pembangunan infrastruktur serta peningkatan kualitas pelyanan public.

“Seperti dalam ikrar Apkasi, dengan meningkatkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel,” tegas SBY. Disamping itu, diharapkan semua kepala daerah di Indonesia terus berupaya dalam perbaikan untuk kepentingan rakyat. Dengan adanya daya saing yang tinggi, kepala daerah harus oll out bersama daya peradapan yang baik dengan kemandirian. [dio]

Tidak ada komentar:



INFO KERJA