Jumat, 05 Maret 2010

GOR Pangeran Timur Terlantar



MADIUN. Karena minimnya anggaran, GOR Pangeran Timur milik Pemkab Madiun tidak terawat dengan baik. Selain gedung utama banyak dindingnya yang terkelupas, juga banyak fasilitas lainnya yang rusak. Sehingga tidak akan dapat berfungsi seperti layaknya fasilitas tersebut.

Minimnya anggaran perawatan tempat gelanggang olah raga yang ada di Kota Caruban ini salah satu faktornya. Untuk 2010 ini, hanya mendapatkan Rp. 74 juta termasuk untuk honor tiga tenaga kerja yang merawat GOR. Maka perawatan hanya menyesuaikan dengan kedaan anggaran.

Saat melakukan sidak (inspeksi mendadak) dilokasi, anggota Komisi D melihat langsung kerusakan dan kesemrawutan GOR. Para anggota Dewan sangat prihatin dengan terdapatanya banyak kerusakan disetiap sudut. “Kalau keadaannya begini, bagaimana dapat berfungsi dengan baik.” jelas Taupiq salah satu anggota Komisi D.

Gelora yang dibangun mulai 2003 dan selesai 2008 ini, menelan biaya sebesar Rp. 16 milyar. “Dibangun dengan anggaran besar, tapi tidak didukung dengan perawatan yang baik.” cetus politisi PKS pada Radar Minggu.

Disamping itu, Komisi D juga mengkritisi GOR yang belum dapat berfungsi dengan maksimal. Sehingga tidak menghasilkan pendapatan seperti yang ada didaerah lain. Untuk itu legeslatif meminta kepada Pemkab agar dapat mengarahkan kegiatan olah raga atau kesenian local ke GOR.

Dengan begitu diharapkan dapat memancing yang lain menggunakan GOR dalam event-event tertentu. “Maka akan mendatangkan pendapatan yang nantinya dapat menambah biaya perawatan gelora ini,” tambah Taupiq. Selain itu harus ada penambahan sarana pendukung, juga fasilitas umum lainnya.

Pernyataan ini dibenarkan Pandit Indrawan Kepala DKP kabupaten Madiun sebagai penanggungjawab perawatan dan pengelolaan. Juga dijelaskan selain kecilnya biaya perawatan dan juga tidak ada anggara untuk kerusakan. Maka telah diajukan anggaran ke bagian keuangan daerah untuk biaya perbaikan pada gedung maupun fasilitasnya.

Mengenai kerutinitas kegiatan pada GOR, akan dilakukan koordinasi dengan semua instansi. Selain itu akan mengajukan ijin ke Bupati Madiun untuk dapat dilakukan kerjasama dengan pihak lain. “Bila diijinkan Bupati, kami akan mencari investor untuk kegiatan di GOR ini,” tutur Pandit. Selain sebagai tempat ajang prestasi olah raga, GOR juga mendapatkan pendapatan. [dio]

Tidak ada komentar:



INFO KERJA